Selasa, 03 Februari 2009

Resensi Buku Kartun ( Non ) Komunikasi


Judul Resensi : Resensi Buku Komunikasi

Judul Buku : Kartun (Non) Komunikasi

Penulis : Larry Gonick

Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Cetakan : Pertama, 2007

Tebal : 188 Halaman



Pernahkah kita membayangkan bahwa sebenarnya di dalam otak manusia yang berkembang cemerlang itu terdapat otak reptil yang bereaksi terhadap dunia luar dengan memicu reaksi-reaksi fisiologis, yang sering disebut dengan “emosi” ? Lalu bagaimanakah orang dapat berpikir logis di tengah silogisme yang membingungkan? Jawaban dari pertanyaan ini akan dibahas di dalam buku ini.

Buku Kartun (Non) Komunikasi ditulis oleh Larry Gonick, seorang pakar matematyang mencoba membahas guna dan salah guna informasi dalam dunia modern, dimana saat ini banyak hal yang membuat orang bingung dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi dalam berbahasa. Di dalam buku ini terdapat 2 bab pembahasan, yakni :

  • Bagian pertama, membahas Bahasa terdiri dari beberapa bab :

1. Berakar Pada Reptil

2. Memahami Pemahaman

3. Apakah Bahasa Logis

4. Bahasa Apa Gunanya

5. Jernihlah !

6. Perubahan

· Bagian kedua,membahas Cirta terdiri dari beberapa bab :

1. Membuat Gambar dan Mengambil Gambar

2. Lihat Berarti Percaya

3. Apakah Aku Televisi ?

4. Resolusi Sekarang !

5. Katakan Dengan Gambar

Pada kedua bab diatas terdapat banyak sekali ilustrasi kasus yang menarik, terutama pada pembahasan bab ‘bahasa’, yang menjelaskan bahwa penggunaan bahasa lahir karena adanya tindakan emosional dalam diri manusia. Bab ini juga membahas adanya persamaan penggunaan bahasa antara manusia dengan binatang, hanya saja bahasa manusia merupakan komunikasi binatang yang lebih berkembang dan cukup canggih untuk mengungkapkan kecerdasan dan menggambarkan kehidupan kita. Ungkapan emosi manusia yang rumit secara tidak langsung menggabungkan bahasa bahasa dan tindakan yang mendorong manusia dalam menciptakan budaya seperti, upacara berburu, menanam, memanen, kelahiran, kematian, perkawinan, membangun rumah, membuat perkakas, dll.

Buku komunikasi setebal 188 halaman ini merupakan satu-satunya buku ilmiah komunikasi yang dibuat dalam bentuk komik jenaka namun tetap pada kaidah ke-ilmuan (setidaknya begitu bagi penulis ,, he ..). Dengan bahasa yang mengalir dan mudah dimengerti membuat para pembacanya dijamin tidak akan merasa jenuh menyelami pembahasan demi pembahasan dalam buku ini. Untuk pengemasan cover depan Larry Gonick mengilustrasikan menara babel dengan bentuk huruf dan warna yang menarik minat baca para pembacanya. Buku ini ditujukan bagi mahasiswa fakultas komunikasi maupun mahasiswa yang memperdalam ilmu tentang teknologi komunikasi ataupun ke-bahasaan agar tidak salah dalam menafsirkan suatu teknologi informasi dari sudut bahasa dan makna mengingat saat ini makin banyak problematika berbahasa sebagai alat komunikasi dengan mengungkap hubungan antara bahasa dan makna.

Dengan pendekatan kartun yang mudah dicerna dan membuat fun, membuat buku ini layak dibaca oleh semua kalangan baik kalangan mahasiswa maupun kalangan umum baik sebagai referensi pelengkap ataupun menjadi koleksi buku-buku komunikasi berbahasa yang telah ada. Selamat Membaca.



Selasa, 25 November 2008

Resensi...


Jenis Resensi : Resensi Buku Psikologi Remaja
Judul Buku : All About Love
Pengarang : Inna Mutmainah
Penerbit : Dari Mizan
Tebal Hal : 272 Hal


All about love merupakan buku seri penuntun psikologis remaja yaitu curhat tentang cinta. Terkadang remaja yang baru pubertas merasa bingung tatkala mengartikan apa itu cinta? Namun dibuku ini dijelaskan apa itu arti cinta dengan menghadirkan kasus – kasus menarik seperti kasus mulai jatuh cinta, cinta pertama, cinta sejati, ngejomblo, putus cinta, bahkan bingung karena kasus cinta sejenis ( baik homoseksual maupun lesbian ). Seperti pada kutipan lirik lagu gombloh, kalau cinta melekat taik kucing rasa coklat.
Si penulis, Inna Mutmainnah tak hanya menawarkan solusi, tapi beliau memandang problem cinta remaja dilihat dari sudut pandang frame islami yang bias member pencerahan kepada remaja yang bingung dengan masalah cintanya.
Buku all about love merupakan salah satu buku psikologi yang dikemas secara menarik, tak ada kesan “ berat ” dalam membaca buku ini, pemilihan warna pink dan putih dalam cover luar mempertegas keceriaan remaja. Ditunjang oleh pemilihan bahasa yang popular tidak membuat lelah mata pembaca. Buku ini cocok sekali dibaca para kalangan remaja maupun umum untuk dijadikan semacam kompas dalam memasuki rimba cinta, agar tak tersesat dan bias selamat kembali menjalani hidup.


Penulis : Rita..

Resensi...


Jenis Resensi : Resensi Buku Ilmu Komunikasi

Judul Buku : Ilmu komunikasi Suatu Pengantar

Pengarang : Deddy Mulyana, M.A.,Ph.D.

Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya

Buku ilmu komunikasi suatu pengantar merupakan salah satu buku komunikasi yang dikemas secara menarik. Mulai dari pengemasan cover buku, isi buku, dan penyajian kata yang dibuat oleh penulis. Untuk pengemasan cover buku, penulis menuangkan warna kuning cerah, dengan ilustrasi orang sedang berkelompok melakukan aktifitas berkomunikasi, ilustrasi tersebut mewakili sebagian besar isi dari buku ini. Untuk isi buku, penulis mencoba mengkombinasikan uraian ilmiah, pengalaman pribadi, dan anekdot.

Sebagai pembaca, kita akan disuguhi banyak ilustrasi yang berisi lintas budaya, lintas etnik, maupun lintas zaman. Termasuk didalamnya membahas tentang corak bahasa verbal berbagai suku di Indonesia. Contoh : Kesalahan persepsi antara orang batak dan orang sunda yang terjadi sehari – hari disekitar lingkungan kita. Dan banyak lagi contoh kasus yang disuguhkan oleh penulis. Selain itu juga, dibahas tentang ragam perilaku non verbal berbagai bangsa didunia. Contoh : Perilaku orang Indonesia, kebiasaan orang Inggris, bahkan buku ini membahas budaya orang Amnerika dan Malaysia.

Buku setebal 410 halaman ini merupakan sebuah karangan buku ilmiah yang disajikan dengan unik dan jenaka, memilih bahasanya yang popular membuat mata kita tidak lelah membaca, walaupun disajikan dengan unik, tak lantas mengurangi bobotnya sebagai buku yang layak dibacaoleh kalangan mahasiswa dan kalangan umum.


Penulis : Rita..

Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza



Ditulis Oleh Owen Putra

"Sebaik apa pun materi sebuah buku, buku itu tak dapat menyampaikan sendiri materi yang baik itu kepada para pembacanya. Materi sebuah buku akan dikenali apabila buku itu sudah dibaca oleh pembacanya." Penggalan kalimat di atas sangat menarik, untuk direnungkan. Kalimat tersebut kami petik dari buku berjudul {Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza: Ransangan Baru untuk Melejitkan 'Word Smart'} ditulis oleh Hernowo, hal: 31-32, Kaifa (2003). Buku ini sudah sudah lama menjadi incaran, sekaligus idaman kami, namun petualang setahun belakangan belum membuahkan hasil. Karangan Pak Hernowo ini sangat luar biasa, kami juga sering membaca potong-potongan buku beliau tersebut melalui situs: www.mizan.com. Dikarenakan buncahan tulisan beliau sangat memotivasi dan menginspirasi, membuat kami sangat ingin untuk membaca langsung buku tersebut secara utuh. Daerah domisili yang berjauhan dengan peredaran buku bergizi itu, tidak kunjung mewujudkan impian itu, sehingga kami kerap sekali menanyakan keberadaan buku itu, melalui gubuk: yahoo.com dan google.com, tapi sayang gak pernah ketemu. Namun hati kami sangat plong sekali, ketika menghampiri perpustakaan mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK), mimpi selama ini tiba-tiba berubah sebuah kenyataan.

Buku itu berisikan kumpulan artikel seputar membaca dan menuils, yang mana semunaya telah pernah dipresentasikan Pak Hernowo di berpagai pertemuan. Buku ini dikemas sangat menarik, jadi ketika Anda membacanya, Anda tidak akan bosan, lantaran rangkaian prosa-prosanya yang menggungah. Ketika memulai membacanya Anda akan langsung teripnotis mengikuti alur bacaan hingga ujung stasiun akhir, sesuai dengan judulnya bagaikan sepotong pizza. Di setiap lembaran buku itu ada halaman kosong yang diisi dengan kalimat filosofis atau mutiara yang sangat mengispirasi untuk terus berbuat dan bekarya. Yang jelas untaian kata-katanya renyah layaknya sepotong pizza.

Dalam tulisan yang sederhana ini, kami tidak akan mencurahkan perasaan dan kesan kami sehabis melahap buku itu. Tapi melalui tulisan sederhana ini, akan mengarahkan kita semua, untuk mengetaui bagaimana perspekti membaca sebuah buku, dari kacamata Pak Hernowo selaku penulis buku: 'Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza' itu. Membaca tidak sebuah rutinitas baru bagi kita yang bertitelkan mahasiswa. Namun percayakah kita, selama ini telah membaca dengan produktif atau hanya membaca lantaran ingin mendapatkan manfaat secara karbitan. Seperti yang kerap kita lakukan mengebut membaca diktat kuliah, hanya sebatas untuk ujian saja. Apakah itu telah produktif,? tentu kita dapat berkaca kepada diri masing-masing dari apa yang telah kita baca.

Aktivitas membaca dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari buku, yang merangkai kata-kata sehingga menumpuk menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Atau media lain berbentuk visual dan audio, bahkan dalam filosofis Minang disebutkan "Alam Takambang Jadi Guru". Banyak hal yang bisa dijadikan media dan training untuk giat membaca. Wahyu yang pertama kali diturunkan pun, mengisyarakan kitalanggeng dengan aktivitas yang satu ini.

Pada awal bukunya Pak Hernowo membagi kecerdasan manusia, menjadi 8 bagian: mulai cerdas kata, angka, alam, gambar, tubuh, musik, bergaul, cerdas diri, d an cerdas alam. yang menjadi sorotan tulisan atau buku ini adalah melejitkan kecerdasan kata, dengan terus bersahabat dengan membaca.

Buku tidak hanya objek yang dapat dijadikan sebuah bacaan. Ketika membaca sebenarnya kita mempunyai keleluasaan tak terhingga terhadap apa yang tengah kita baca. Mulai dari mengacak-acak cara membacanya, mencoreti apa yang kita anggap penting (bemakna), membacanya dengan nada yang tinggi, pokok of to you deh. Pada buku tersebut Pak Hernowo mengatakan sebuah bacaan akan memberikan perubahan kepada pembacanya, jika ia terbiasa merenungkan bacaanya setelah ia habiskan. Cara lainnya mereka dapat mendiskusikan kepada orang khalayak, baik itu keluarga, teman atau dosen. Dengan berkesinambungan melalui tahapan itu bacaan ada kemungkinan bacaan itu akan mengendap di kepala lebih lama. Materi yang tersimpan di benak akan lebih fleksibel, dan tentunya sangat berarti daripada jejeran buku yang ditumpuk di dinding rumah, tanpa pernah tergubris untuk membacanya.

Diantara tip-tip yang ditawarkan Pak Hernowo agar membaca imajinatif, inovatif, kreatif, produktif, sehingga paradigma kita terhadap bacaan dapat berubah, antara lain:

1). Bertanyalah kepada diri Anda saat mempunyai kemauan yang mengebu atau kebutulan berdampingan dengan buku. Apakah manfaat yang bakalan Anda dapatkan dari buku/bacaan tersebut. Dengan membiasakan hal tersebut ketika membaca, diperkirakan Anda akan mendapatkan faedah yagn luar biasa sehabis membaca.

2). Saat membaca cobalah jangan sampai melewatkan satu entri kata pun yang anda tidak pahami. Jika hal itu terjadi ada indikasi Anda akan malas melanjutkan bacaa atau kebinggungan sendiri dengan apa yang tengah Anda baca.

3). Istirahatlah saat kepala Anda sudah mulai penuh dan berat meneruskan membaca. Mungkin dengan mengerakkan badan, dan jalan-jalan sejenak sehingga bisa kembali fit.

4). Teruslah berusaha ketika membaca melemparkan berbagai pertanyaan. Di setiap paragrapf tersimpan pokok pikiran dari penulisnya masing-masing, inti apa yang dapat kita raih dari setiap paragraf tersebut? Apa maksud penuliskan menuliskan begini? Apakah ini sejalan dengan realita saat ini?

5). Tuliskanlah kata yang sangat menginspirasi dan memotivasi Anda, untuk berbuat dan memaju semangat Anda.

6. Ketika membaca jangan hanya terpaku dengan memulai dari depan, kita mempunyai hak dan kelelusaain menjadikan buku itu lebih menyenangkan, dan nyaman membacanya menurut kesukaan Anda.

7. Ulangilah apa yang telah Anda baca secara multi-indrawi. seperti melantukan kalimat-kalimat yang anda anggap penting. atau dengan mebayangkan di benak kepala kata kunci untuk mengingakatkan Anda dengan bacaan tersebut. Untuk mengingatnya setelah itu renungkanlah, gaya membaca seperti ini juga sama dengan gaya SAVI.

Andaikan saja buku yang mengisi dinding kamar dan rumah kita itu pizza atau makanan kesukaan kita, tentu kita akan dengan lahap menghabiskannya dalam sekejap. Paradigma membaca buku mestinya harus kita luruskan sejak dini, supaya kesan buku itu keras dan susah, menghilang dari cara pandang kita. Marilah kita menganggap buku itu sebagai makanan ruhani, yang mana ketika badan tidak diberikan haknya secara optimal akan menjadikan tubuh kita loyo dan tidak bertenaga. Sebenarnya telah banyak penelitian membuktikan bahwa dengan membaca secara berkesinambungan, justru akan menjadikan kita lebih sehat jasmani dan rohani. Senada dengan apa yang dikatakan oleh DR. C. Edward Coffey, seorang peneliti di Hendry Ford Health System berkata: "kegiatan membaca buku mampu mencegah kerusakan saraf-saraf otak."

Bagaimanapun satu-satunya cara untuk membuka jendela-jendela dunia adalah dengan cara membaca, membaca, dan membaca. Membaca akan menjadi manivestasi kita, untuk melangkah jauh kedepannya. Prof. Ir. Bj. Habibie, orang yang kerap dikatakan sebagai "Orang Paling Mutakhir di Indonesia" di usianya menginjak senja saja, tidak pernah berniat untuk berhenti mengarungi dunia bacaan. Ketika Piter Gonta mewawancarainya dalam sebuah dialog, dan ia melontarkan pertanyaan kepada beliau: "Kapankah bapak mau berhenti membaca, dan belajar? Bukankah bapak telah memiliki semuanya mulai dari harta yang melimpah dan keluarga yang bahagia? Jawaban beliau ketika itu singkat saja, Habibie berkata: "Saya akan hentikan semuanya, ketika nyawa tidak lagi menenami diri saya."

Lantas bagaimana dengan kita, akankah termotivasi agar terus giat membaca, untuk memperkaya khazanah pengetahuan dan intelektual kita sebagai seorang insan akademis? Jawabannya yang tepat untuk pertanyaan itu, tentu mendekam dalam kemauan kita masing-masing.

Lembaran ini kami tutup dengan sebuah nasehat dari seorang cendikiawan Iran: "Janganlah Rumahmu Dijadikan Kandang Lantaran Hanya Roti dan Air yang Tersedia dengan Mudah. Sediakan pula Buku di Seluruh Pelosok Rumahmu sehingga apabila Ruhanimu Haus dan Lapar, Ruhanimu akan Dapat dengan Mudah Minuman dan Makanannya" Ali Syari`ati (Own)

Sumber: kmm-mesir.org/content/view/180/134/ - 43k -

Kiat Menulis Resensi Buku



Menulis resensi atau kritik buku sebenarnya nggak sulit. Kalau mau, kamu juga bisa. Nah, berikut ini ada beberapa tips agar kamu piawai menulis resensi.
* Tulisan resensi yang menggambarkan sinopsis harus sesuai dengan isi buku. Banyak peserta yang terdaftar dalam kompetisi ini ternyata kurang memahami isi buku sehingga sinopsis mereka berbeda dengan isi buku.

* Ketajaman analisa. Setelah memahami isi buku, kamu harus bisa menilai apakah isi buku bermanfaat atau tidak ? Jika memang bagus, beri penjelasan di mana letak sisi bagus itu. Begitu pun sebaliknya. Di samping itu, kamu harus pula menguasai pengetahuan lain sebagai bahan pembanding isi buku yang hendak kamu kritisi itu, termasuk di dalamnya menyikapi masalah yang ditampilkan buku tersebut.

Asal kamu tahu, prosentase terbesar kriteria penilaian ada pada ketajaman analisa. Di sini, kamu harus bisa mengaitkan masalah lain yang ada dengan masalah yang diangkat buku itu. Dari sini, gagasan kamu dan isi buku mengenai masalah yang sama, bisa bertemu. Tentu saja kamu bisa mengungkapkan ketidaksetujuan atas gagasan penulis buku yang bersangkutan. Pada saat yang sama, kamu juga harus menawarkan argumen untuk mendukung pendapatmu.

* Gunakan bahasa yang terstruktur, lugas, dan jelas sehingga memudahkan pembaca memahami maksud kamu. Melalui bahasa semacam itu, kamu bisa menulis ulang isi atau materi yang terkandung dalam buku, kemudian mengkritisi isinya jika ada yang dinilai kurang tepat. Selain itu, penulis resensi juga harus memiliki kemampuan memahami isi buku secara benar.

* Terakhir, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Kalimat panjang bisa mengaburkan pesan yang akan disampaikan. Jangan lupa, pilih kata-kata yang tepat untuk merangkai tulisan resensimu. Dengan cara ini, niscaya pembaca akan gampang memahami maksud kamu. Tidak sulit, kan? Oke deh, selamat mencoba. berbagai sumber/cho


sumber: Republika.co.id